Add Me ON

Jumat, 05 Februari 2016

LAPORAN ANALISA AIR KRISTAL



ANALISIS AIR KRISTAL

1.      TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa  mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air kristal.

2.      DASAR TEORI
Pada umumnya kristal suatu senyawda kimia bila diletakkan bebrapa lama di udara
akan mengadsorbsi air di permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relatif kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal itu dapat dilihat dari permukaan yang basah.
            Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam krista tersebut. Kristal ini biasanya merupakan garam ionic. Air didalamnya disebut air kristal dan biasanya berikatan dengan kation.
            Air kristal yang terdapat pada senyawa mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didh air. Sebagai contoh ada hidrat tembaga (II) klorida yang diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemansan pada suhu  
                                            

Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi terjadi perubahan kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagi contoh  berwarna merah bila dipansakan  berwarna violet tetapi jika dipanaskan sempurna akan berubah menjadi biru
            Adanya senyawa hidrat bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara, makin besar kelembapan makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescene misalnya  . tetapi ada juga senyawa bila diletakan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescene , misalnya kristal NaOH tidak hanya di udara, tetapi dpat menyerap air dan larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi di larutan juga. Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan merupakan hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa organic terutama besifat seperti tersebut diatas.
            Penguraian dengan menghasilkan air, bukab merupakan proses reversible. Penambahan air ke dalam senyawa yang terurai tersebut tidak akan kembali ke bentuk asalnya, senyawa yang merupakan hidrat yang sebenarnyya, akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air ke dalam CoCl anhidrida, akan menghasilkan  bila cukup air yang ditambahkan maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion




            Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melaui kristalisasi dari larutannya . jumlah air yang terikat tergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.

3.      DAFTAR ALAT YANG DI GUNAKAN
·         Tabung reaksi
·         Bunsen
·         Kaca arloji
·         Rak tabung
·         Cawan penguapan
·         Krus poerselin + tutup
·         Desikator
·         Segitiga dan kaki tiga
·         Penjepit kayu
·         Spatula
·         Statis dan penjepit

4.      BAHAN YANG DI GUNAKAN
4.1    Identifikasi Hidrat
·        
·        
·         Boraks
4.2    Reversibilitas hidrat
·        
4.3    Deliquescene dan efflorscene
·        
·        
·        
·        
4.4    Jumlah air kristal
·        

5.      GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
6.      KESELAMATAN KERJA
Jangan menyentuh kristal lansung dengan tagan gunakan spatula untuk menanganinya.

7.      LANGKAH KERJA
7.1    Identifikasi Hidrat
1.      memanaskan sejumlah kristal 0,5 gr dalam tabung reaksi
2.      mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung ,
3.      mencatat perubahan yang terjadi (warna, bentuk)
4.      apabila sudah dingin melarutkan dalam air, jika perlu memanaskan kembali

7.2    Reversibilitas hidrat
1.      Memanaskan 0,3 gr kristal didalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna
2.      Melarutkan residu dengan air didalam cawan  penguapan
3.      Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4.      Mencatat perubahan warna
5.      Membiarkan dan mencatat perubahan warna

7.3    Deliquescence dan efflorescence
1.      Menempatkan setiap kristal berikut didalam kaca arloji yang terpisah
2.      Meletakkan senyawa senyawa tersebut didalam cawan penguapan
3.      Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
4.      Mengamati semple di laboratorium

7.4    Jumlah air kristal
1.      Membersihkan porselin crusible dan tutupnya dengan  6 M
2.      Membilas dengan aquadest
3.      Memanaskan crusible beserta tutupnya diatas segitiga dan sampai kemerahan selama 2 menit
4.      Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0.001 gr
5.      Memasukan 1 gr sample yang tidak diketahui kedalam crusible
6.      Menimbang crusible beserta isinya
7.      Meletakkan crusible disegitiga dengan tutup yang jauh dari pusat. Memanskan kembali , dan jangan sampe merah
8.      Selama 10 menit memusatkan kembali tutpnya dan dinginkan
9.      Menimbang kembali sampai diperoleh berat konstan
10.  Mengamanati residu yang diperoleh menambahkan air ke dalam crusible sampai 2/3 bagian terisi air. Bila residu tidak laraut panaskan kembali



8.      DATA PERCOBAAN
a.       Identifikasi hidrat
zat
Apakah terdapat  pada dinding
Warna residu
Apakah larut dalam air
Apakah mempunyai air kristal
Tidak ada
Orange
Ya
Ada
Ada
Bening
Ya
Ada

b.      Beri kesimpulan pada pengamatan anda !
Apakah dehidrasi dan hidrasi  reversible?
Jawab : warna  adalah hijau tua setelah dipanaskan didalam cawan
Penguapan warnanya berubah menjadi coklat. Setelah dilarutkan dengan air warnanya kembali hijau. Saat dipanaskan kembali sampai mendidih dan kering lama kelamaan berubah menjadi coklat . maka dapat disimpulkan reversible

c.       Deliquescence dan efflorescence
Kaca arloji

Zat
Pengamatan
Kesimpulan
Awal
Akhir

Biru / padat
Biru / padat
Efflorescence
Putih / padat
Bening  / cair
Deliquescence

                 Cawan penguapan
Zat
Pengamatan
Kesimpulan

Berwarna biru pada saat dipanaskan berubah menjadi putih

Setelah dingin diberi air dan dipanaskan kembali menjadi bentuk semula kristal
Efflorescence
Berwarna putih saat dpanaskan ada gelembung

Setelah dingin diberi air dan dipanaskan kembali menjadi kristal
Deliquescence


d.      Jumlah Air Kristal
·         Massa crusible + tutup                                                             =  56,5034 gr
·         Massa crusible + tutup + hidrat                                                =  57,5245 gr
·         Massa crusible + tutup + residu                                                =  56,7285 gr
·         Massa hidrat padat                                                       =  1,0211 gr
·         Massa residu (                                                 =  0,2251 gr
·         Mol residu ( (a)                                               =  0,013 mol
·         Massa  yang hilang                                              =  0,796 gr
·         Mol  yang hilang (b)                                            =  0,0442 mol
·         Jumlah air kristal yang hilang ( perbandingan a : b )    =  0,013 : 0.0442
·         Rumus molekul dari hidrat                                         
=

9.      PERHITUNGAN

Massa hidrat padat  =  (massa crusible + tutup  + hidrat) – (massa crusible  + tutup)
                               =  57,5245 gr – 56,5036 gr
                               =  1,0211 gr
Massa residu           =  (Massa crusible + tutup + residu) – (Massa crusible + tutup)
                               =  56,7248 gr – 56,5034 gr
                               =  0,2251 gr
Massa  yang hilang = (massa hidrat padat) – (massa residu)
                                       = 1.0211 gr – 0,2251 gr
                                       = 0,796 gr
Persen  dalam residu =  massa yang hilang  100%
                                          =  0,296 gr 100%
                                          =   79,6 %
Jumlah air kristal =                           
                        Mol          =      Mol  
                               =    
                       =    
                        68,138 + 9,0076 x           =         139,1514
                                           x                    =     
                                           x                  =      7,8836





%  kesalahan  =    
                        = 
                        =  12,62 %



10.  PERTANYAAN

1.      Tuliskan macam-macam air kristal !

Jawab :
A.     Hidratasi →  air yang terikat dengan ion ion dalam kristal dan terbentuk
B.     Konsitusi → bagian mol zat padat tetapi tidak terbentuk

2.      Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal!
Jawab :

      Boraks ,  ,  ,   ,   ,

11.  ANALISIS PERCOBAAN

Pada percobaan identifikasi hidrat dapat dianalisis bahwa  setelah dipanaskan
Didalam tabung reaksi tidak terdapat  pada dinding tabung. Setelah diamati terjadi perubahan warna yang semula berwarna orange setelah dipanaskan berubah menjadi merah . kemudian di dinginkan dan diberi air, ternyata larut dalam air. Kemudian yang kedua  pada saat dipanaskan didalam tabung reaksi ternyaa terdapat  pada dinding tabung . setelah dilarutkan didalam air warnanya berubah menjadi bening.
            Pada percobaan reversibilitas hidrat dpat dianalisi bahwa warna awal   adalah warna biru kemudian setelah dipanaskan dalam cawan penguapan warnanya beubah menjadi coklat dan dilarutkan di dalam air warnanya berubah menjadi biru kembali. Itu tandanya reversibl
Pada percobaan deliquescence dan efflorescence yaitu dan  . pada saat ditempatkan di kaca arloji yang berbeda. Zat  yang awalnya berwarna biru tidak terjadi perubahan setelah didiamkan. Berbeda dengan yang terdapat air pada permukaan kaca arloji.
Dan yang trakhir adalah proses penjumlahan air kristal. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanaskan cruisble beserta tutupnya ± 2 menit sampai cruisble merah kemudian dinginkan cruisble dengan menggunakan desikator. Setelah dingin cruisble ditimbang dan kemudian dimasukkan sample dalam cruisble, kemudian ditimbang lagi. Kemudian cruisble dipanaskan kembali dan terjadi perubahan warne menjadi warna biru lalu dinginkan dan timbang lagi. Dan larutkan dalam 2/3 air

12.  KESIMPULAN

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa anilisis air kristal terdiri dari 4 tahap yaitu :
·         Identifikasi hidrat
·         Reversibilitas hidrat
·         Deliquescence dan efflorscence
·         Jumlah air kristal
1.      identifikasi hidrat dilakukan untuk mengamati sifat aslinya berupa ada atau tidaknya  , kelarutan, warna, dan zat
2.      reversibilitas hidrat dilakukan untuk mengetahhui dan membuktikan bahwa reaksi zat hidrat dapat kembali  ke bentuk semula
3.      deliquescence dan efflorescene dilakukan untuk mengetahui sample yang dianalisa apakah mampu menyerap air dan melepaskan air
4.      jumlah air kristal dilakukan untuk mengetahui banyaknya pada sample yang dipakai untuk mengetahui nilai x pada




DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet “kimia analisis dasar” analisis air kristal, politeknik negeri sriwijaya 2013








































Tidak ada komentar:

Posting Komentar