PEMBUATAN
SENYAWA ALKANA
1.
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui cara
pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana)
2.
ALAT DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN
2.1 ALAT
YANG DIGUNAKAN
·
Spatula
·
Tabung reaksi
·
Mortar stemper
·
Bunsen
·
Kapas
2.2 BAHAN
YANG DIGUNAKA
·
NaOH
·
C6H5COONa
3. DASAR
TEORI
Alkana
merupakan suatu golongan hidrokarbon alifatik jenuh dengan penyusunnya adalah
karbon dalam rantai terbuka. Alkana mempunyai rumus empiric CnH2n+2. Pemberian
anama pada alkana dengan rantai tidak bercabang yaitu dengan cara menyatakan
jumlah karbonnya dan ditambah akhiran-an yang berarti senyawa tersebut adalah
hidrokarbon alifatik jenuh.
Sifat
sifat alkana
1. Hidrokarbon
jenuh
2. Disebut
golongan parafin
3. Titik
didih makin tinggi terhadap penambahan unsur C
4. Jumlah
atom sama yang bercabang mempunyai titik didih rendah
5. Kelarutan
mudah larut dalam pelarut non polar
6. Sumber
utama gas alam dan petrolium
Pembuatan
senyawa alkana
1. Secara
komersil ( cracking )
Pemecahan
adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan molekul – molekul hidrokarbon
yang besar menjadi molekul – molekul yang lebih kecik dan lebih bermanfaat.
Penguraiian ini dicapai dengan menggunakan tekanan dan suhu yang tinggi tanpa
sebuah katali, atau suhu dan tekanan yang lebih rendah dengan menggunakan
katalis. Sumber molekul – mlekul hidrokarbon yang besar biasanya adalah fraksi
nafta atau fraksi minyak gas dari penyulingan minyak mentah ( petroleum )
menjadi beberapa fraksi. Fraksi – fraksi ini diperoleh dari proses penyulingan
dalam bentuk cair, tetapi diuapkan ulang kembali sebelum dipecah. Tidak ada
reaksi unik yang terjadi pada proses pemecahan. Molekul – molekul hidrokarbon
diperoleh secara acak menghasilkan campuran – campuran
hidrokarbon yang lebih kecil. Beberapa di antaranya
memiliki ikatan rangkap karbon – karbon. Sebagai contoh salah satu reaksi yang
mungkin terjadi untuk hidrokarbon C15H32.
C15H32 2C2H4
+ C3H6 + C8H18
Ini
hanya merupakan salah satu cara untuk memecah molekul C15H32.
Senyawa
pemecah yang dihasilkan berupa etana dan propena yang merupakan bahan yang
penting untuk mebuat plastik atau untuk menghasilkan bahan – bahan kimia
organik yang lain. Dan oktana yang merupakan salah satu molekul yang terdapat
dalam petrol ( bensin ).
Pemecahan
terbagi menjadi 2 cara:
a. Pemecahan
katalis
Pemecahan
modern menggunakan zeolit sebagai katalis. Zeolit ini merupakan aluminosilikat
kompleks, dan memiliki kisi besar ( terdiri dari atom aluminium, silikon dan
oksigen )yang membawa muatan negative. Zeolit tentunya terkait dengan ion – ion
positif seperti ion – ion natrium. Anda bisa menjumpai zeolit jika anda
mengerti tentang resin – resin penukar ion yang digunakan dalam pelicin air.
Alkana dicampur dengan katalis pada suhu sekitar 500oc dan pada tekanan yang
cukup rendah. Zeolit digunakan dalam pemecahan katalis untuk menghasilkan
persentase tinggi dari hidrokarbon yang memiliki jumlah atom karbon atara 5
sampai 10 sangat bermmanfaat untuk pertol ( bensin ). Zeolit juga menghasilkan
proporsi alkana bercabang yang tinggi dan hidrokarbon aromatik seperti benzen.
b. Pemecahan
termal
Pada pemecahan termal, digunakan suhu
yang tinggi ( biasanya antara 450oc sampai 750oc ) dan
tekanan tinggi untuk menguraikan hidrokarbon – hidrokarbon yang besar menjadi
hidrokarbon yang lebih kecil. Pemecahan termal menghasilkan campuran produk
yang mengandung banyak hidrokarbon dengan ikatan rangkap, yakni alkena.
Pemecahan termal tidak melibatkan pembentukan senyawa intermediet ionik seperti
pada pemecahan katalis. Justru, ikatan C-C terputus sehingga masing – masing
atom karboon memiliki satu eletron tunggal. Dengan kata lain, terbentuk radikal
bebas. Reaksi – reaksi dari radikal bebas akan menghasilkan berbagai produk.
2. Secara
laboraturium
a. Hidrogenasi
senyawa alkena dan alkuna
Alkena (CnH2n) + H2
alkana (CnH2n+2)
Reaksi ini berlangsung
dengan menggunakan katalis platina atau nikel.
b. Reduksi
aklil halida
c. Reduksi
metal dan asam
d. Sintesa
dumas
Garam Na-karbosilat
jika dipanaskan bersama sama dengan NaOH, maka akan terbentuk alkana.
CH3-COONa + NaOH CH4 + Na2CO3
Na- asetat metana
CH3CH2CH2-COONa +
Na CH3CH2CH3
+ Na2CO3
Na-butirat pronana
e. Reaksi
wurtz
Suatu reaksi pembuatan
parafin hidrokarbon ( alkana ) dengan mengerefluks alkil halida ( haloalkana )
dengan logam natrium dalam eter kering. Pereduksi selain alkalimetal dapat
digunakan Mg.Ni(CO)4, t-BuLi.
f. Hidrolisis
pereaksi grinagnard
Pereaksi grignard
memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah gugus
alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzen.) pada pembahasan
halaman ini, kita menggap R sebagai sebuah gugus alkil.
Pereaksi grignard
sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
Hidrolisis dengan
pereaksi grignard melewati 2 tahap
·
R-X + Mg à
R-Mg-X
Reaksi tersebut
berlangsung dengan pelarut eter.
Contoh: H3C-CH2-Cl + Mg H3C-CH2-Mg-Cl
·
R-Mg-x + H2O
à
R-H (alkana) + (OH)-Mg-X
Contoh: H3C-CH2-Mg-Cl
+ H2O à
H3C-CH3(etana) +(OH)-Mg-Cl
Reaksi – reaksi pada alkan
1. Reaksi
oksidasi
R-H
+ O2 à
CO2 + H2O + panas
2. Halogenasi
R-H
+ Cl2 à
R – Cl + HCl
Alkana
dapat bereaksi dengan halogen dalam pengaruh panas atau pengaruh sinar UV
3. Nitrasi
R-H
+ HNO3 à
R-NO2 + H2O
Reaksi
antara alkana dengan asam nitrat berlangsung antara suhu
4. Sulfonasi
R-H
+ H2SO4 à
R-SO3H + H2O
Penggunaan
alkana
1. Metana
: zat bakar, sintesis dan carbon black ( tinta, cat,semir,ban )
2. Propana
: butana, isobutana : zat bakar LPG ( Liquified Petrolium Gases )
3. Pentana
: heksana, heptana : sebagai pelarut pada sintesis
4. PROSEDUR
PERCOBAAN
1. Menggerus
1 spatula Natrium Benzoate dan Natrium Hidroksida dalam mortar
2. Kemudian
mengambil 1 sendok campuran tada dan memasukan dalam tabung reaksi serta
menutup dengan kapas dan memanaskan sampai keluar gelembung
3. Mengamati
apakah cairan dan bagaimana baunya.
5. DATA
PENGAMATAN
Perlakukan
|
Pengamatan
|
1 sendok NaOH + 1
sendok C6H5COONa digerus.
Campuran NaOH + C5H5COONa
sebanyak 1 sendok dimasukan kedalam air tabung reaksi dan dipanaskan pada
bunsen/ penangas
|
Natrium benzoat
berbentuk serbuk bewarna putih. Natrium hidroksida berbentuk butiran bewarna
putih bening. Terbentuk cairan dan terdapat gelembung dan menghasilkan bau
|
6.
ANALISA PERCOBAAN
Pada
praktikum kali ini yaitu proses pembuatan senyawa alkana dengan menggunakan
NaOH dan natrium benzoat. Prosesnya dilakukan dengan pencampuran dan kemudian
dibakar menggunakan bunsen dalam tabung reaksi. Sampel yang berupa NaOH dan
natrium benzoat dihitung masing – masing 1gram selanjutnya dilakukan pembakaran
dengan bunsen. Saat campuran dipanaskan senyawa didalamnya akan mengalami
reaksi oksidasi atau pembakaran. Pembakaran yang terjadi dengan sempurna akan
menghasilkan CO2 dan H2O.
Setelah
pembakaran berlangsung terjadi perubahan bentuk yaitu dengan adanya gelembung –
gelembung dan menghasilkan uap air serta mengeluarkan bau menyengat. Pada
pembakaran ini digunakan kapas agar bau yang dikeluarkan tidak terlalu
menyengat.
Dari hasil di atas, untuk sampel 1 tidak membentuk
senyawa alkana tetapi membentuk senyawa benzene. Hal ini dibuktikan dengan
reaksi berikut :
C = C
ONa
+ NaOH à + NaCO3
7. KESIMPULAN
Dari praktikum yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
a. Reaksi
yang terjadi dari pencampuran C6H5COONa dan natrium hidroksida tidak
menghasilkan senyawa alkana tapi benzene.
b. Reaksinya
: C6H5COONa + NaOH à Na2CO3 + C6H6
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun jobsheet.2015.Petunjuk praktikum satuan
proses 2. Palembang; Politeknik negerti sriwijaya
https://www.scribd.com/doc/109972301/PEMBUATAN-SENYAWA-ALKANA
GAMBAR ALAT
Tabung reaksi Penjepit Mortar stemper
Spatula
Api
bunsen Kapas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar